[Part 2] Training Centre: Workshop Enumerator Riskesdas 2018

Setelah hampir dua minggu berlalu, tepat pada tanggal 10 Maret 2018 terdengar bunyi notifikasi sms di hapeku. Rasanya deg-deg an saat membaca nama pengirim sms “Dinkes Jateng”. Lalu kubuka perlahan, dan isinya “…….. Sdr. dinyatakan Lulus, selanjutnya harap hadir mengikuti TC tanggal 19-27 Maret 2018 di Hotel MG Setos, Semarang. Konfirmasi kesanggupan melalui….”. Alhamdulillahirrabil’alamin Ya Allah… Rasanya senang sekali dan tak lama kemudian ada undangan grup baru di WA dan ucapan selamat bergabung dengan Riskesdas 2018 oleh Dinkes Purbalingga. Awalnya merasa sangat asing dengan lingkungan grup karena tidak ada yang kukenal akrab, tapi ada beberapa kakak kelas jaman SMA yang aku tau dan saat itupun aku masih merasa pekeweuh atau rikuh karena lama juga tidak bertemu. Setelah perkenalan via grup WA, kami diminta berkumpul di Dinkes Pbg terkait pengarahan dan teknis pelaksanaan puldat alias pengumpulan data. Awal yang kami lakukan yaitu menyebarkan surat izin ke kecamatan dan desa yang menjadi sample penelitian dan menyiapkan perlengkapan untuk TC di Semarang. Untuk Kab. Purbalingga sepakat berangkat pulang bersama naik bus dari DKK. Wah, keluarga baru pengalaman baru. “Selamat Datang di Riskesdas 2018” batinku.

Mungkin masih ada yang bertanya dan bingung, Riskesdas itu apa, dari mana, program siapa, dibayar atau sukarela, dll. Jadi, Riskesdas itu singkatan dari Riset Kesehatan Dasar, program dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang sekarang dilaksanakan periodik lima tahun sekali. Sebelumnya Riskesdas pernah dilaksanakan pada tahun 2007, 2010 dan 2013. Sample dipilih secara random merata di seluruh Indonesia. Data yang dikumpulkan akan dijadikan pedoman dasar pembuatan kebijakan program pemerintah 5 tahun kedepan. Untuk Kabupaten Purbalingga sendiri, ada 76 BS (Blok Sensus), 1 BS terdiri dari 10 RuTa, dan dari 76 BS dibagi menjadi 6 Tim. Satu tim terdiri dari 4 orang. Pembagian BS dilakukan secara acak oleh Badan Pusat Statistik. Pembagian BS baru diumumkan sepulang kami TC di Semarang. Deg-degan? Jelasss 😅

19 Maret 2018, pukul 03.00 kami berangkat dari Purbalingga ke Semarang. Sampai hotel pukul 08.00 dan waktu check in pukul 09.00. Jadilah glandang glundung di loby hotel padahal jelas tertera tulisan “Dilarang duduk di lantai” hahaha. Setelah berhasil check in dan masuk ke kamar hotel, kami diberi kesempatan istirahat sampai pukul 15.30. Setelah itu kami diminta berkumpul di Lantai 16 untuk Pre-Test. Setelah Pre-Test acara pembukaan dimulai pukul 19.00 WIB. Pada saat pembukaan, kami dijelaskan detail mengenai Riskesdas 2018, kode etik penelitian dan peraturan selama TC. Kalau ditanya isi materinya, aku tidak begitu ingat karena sepertinya saat itu mata dan telingaku terpejam sesaat. Setelah pembukaan selesai, kami diminta istirahat dan mulai esok harinya sudah mulai materi sesuai dengan pembagian kelas masing-masing.

Aku tergabung di kelas Orchid 4 dengan Pelatih Nasional Ibu Awal dan Ibu Dewi. Oiya, sample di Riskesdas itu terbagi menjadi dua, Kesmas dan Biomedis. Kalau kesmas itu hanya wawancara saja dan pengukuran antropometri, kalau biomedis dilakukan wawancara dan pengambilan spesimen darah. Tahun 2018 ini, Purbalingga mendapat jatah sample Kesmas. Pelatihan hari pertama sampai keempat dimulai pagi pukul 08.00 dan selesai paling malam 20.30 WIB. Dua puluh empat lembar kuesioner dibahas satu per satu, setiap blok, setiap baris, setiap kotak item tanpa ada yang terlewat. Rasanya kepala cekit cekit, pusing, badan greges, kepala dan leher belakang penuh koyo 😂 Hari kelima kami dijadwalkan mengecek alat alat yang akan digunakan dan uji coba antropometri dengan responden teman kita sendiri dan anak-anak dari TK Aisyiyah Semarang. Dua hari selanjutnya kami dijadwalkan uji coba turun lapangan di wilayah Kota Semarang dan pelatihan entry data. Hari terakhir, kami dijadwalkan mengambil logistik dan kuesioner, dan malam harinya closing ceremony. Selepas closing, Tim Purbalingga langsung check out dan sampai di Purbalingga pukul 05.00 WIB.

Ini dia cuplikannya…

Bersambung…

[Part 1] Seleksi Enumerator Riskesdas 2018 Tingkat Provinsi

Setelah dinyatakan lulus seleksi tingkat kabupaten, yang aku nanti nantikan akhirnya datang, sms gateway dari provinsi yang isinya mengundang interview test pada tanggal 02 Maret 2018 di Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Yayyyyyyy!! Karena sms datang H-2, hari itu juga aku langsung booking tiket kereta dan berangkat esok harinya. Sesampainya di Semarang, aku menginap di kos Anindya Puspa Dhuhita, yang sedang berjuang mendapat gelar Magister Kenotariatan di Undip haha. Tepat hari H sesuai jadwal tiket, aku berangkat ke Dinkes menggunakan Go-Ride berkostum atasan batik dan bawahan rok hitam. Tukang Go-Jeknya nanya “Berangkat kerja ya bu?” Malas menjelaskan panjang lebar, kuiyakan saja. Lalu sang abang bertanya lagi “Dinkes yang  di jalan tendean ya bu?” Ku hanya mengernyitkan dahi, dan mbatin “I don’t know”. Kubilang “Sesuai maps pak” hahaha sambil nyelimur ya padahal aslinya gatau lokasinya. Oke, sampailah aku di Dinkes Prov dan disana sudah banyak sekali calon enumerator yang akan di interview. Setelah usut sana usut sini, ternyata aku ada di batch ke-3, dan hari hari sebelumnya sudah ada 2 batch. Aku lupa gabung dengan kabupaten mana saja, yang ku ingat, saat antri interview aku sebelahan sama mba2 dari Salatiga yang sudah berpengalaman ikut program Kemenkes dan di awal pembicaraan aku merasakan aura ikut program ini itu positif. Coba tebak aura apa ya? Hahahaha 😆

Setelah menunggu beberapa saat, pukul 08.30 lebih sedikit kami dikumpulkan di salah satu Aula Lantai 8 dan sebelum Interview dimulai, kami diberi pengarahan dari Bu Ayu perwakilan Kemenkes terkait komitmen dan diberi kesempatan bagi yang merasa tidak sanggup, dipersilahkan mengundurkan diri karena ketika kami sudah terikat kontrak ditengah jalan dan ingin mundur, ya konsekuensinya harus mengembalikan seluruh biaya training. Karena Riskesdas tidak ada libur dan tanggal merah, semuanya tanggalnya hitam. Agak nyimpang sedikit, first impression ketemu Bu Ayu, ku langsung jatuh cinta. Ea 😂 Pertama liat Bu Ayu langsung terpesona sama Bu Ayu ini, dari cara berbicara, cara jalan, body language, duh rasanya pengen kenalan dan foto bareng hehe. Dan Bu Ayu sempet bilang “Semoga kita ketemu lagi di Training Centre, yang artinya kalian semua diterima” dan serentak seruangan bilang “Aamiin”. Dalam hatiku, “Iya bu aku mau ketemu ibu lagi” 😍

Setelah selesai pengarahan, ada 6 meja untuk Interviewer, dan setiap Interviewer memegang berbeda beda kabupaten. Saat itu namaku dipanggil pertama untuk Kabupaten Purbalingga (ini kayanya si gegara abjad ya) dan akhirnya aku maju, setelah dipersilahkan duduk lalu sang Interviewer memastikan “Annisa Septy?” dan kujawab Iya. “Ok, please describe your self?” Rasanya mak deg, waduh kok inggrisan haha. Dan kupastikan lagi “In english?” “Yes”. Oh my God, hahaha its been a long time ku tidak speak in english maupun present a presentation jadi agak gugup dan belepotan ngomongnya. Tapi gugup di hati aja ya, muka berusaha kalem dan meyakinkan, walaupun gatau aslinya gmn haha. Oke aku jelaskan mengenai diri, mulai nama, asal, lulusan mana, basic pendidikannya apa, pengalaman organisasi, prestasi dan kegiatan setelah lulus. Selama menjelaskan ini agak tersendat sendat karena lama mikir, duh malu maluin bgt yah .-. Dan kayanya banyak grammar yg salah sampe ibunya bilang “Are you sure? Oke kita indonesiaan aja” hahaha. Ini kayanya kebetulan aja si ditanya in english, soalnya dari peserta lain yang aku tanya, itu semua interview full indonesia 😂

Lalu ibu interviewer melanjutkan pertanyaan seputar kesiapan kita jika nanti diterima, dalam satu hari kuat kerja berapa jam, bisa mengoperasikan office dan spss atau tidak, lalu ditanya sedikit terkait skripsi dan rencana menikah dalam waktu dekat. Mungkin ada yang ditanyakan selain itu, tapi jujur aja lupa :3. Setelah menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh ibu interviewer, “Kalau saya oke, nanti saya diskusikan sama tim, tinggal nunggu pengumuman ya” kata ibu interviewer. Setelah itu aku dipersilahkan meninggalkan ruangan. Rasanyaaaaa deg-degan, legaaaaaa, plonggggg, agak ndredeg dikit, tapi ya segala sesuatu aku rasa sudah melakukan yang terbaik, tinggal menunggu hasil dan pengumuman. Sebenernya sesuatu kalau udah dilewatin itu rasanya biasa aja ga si? Hihi

Bersambung…